Menurut Jacksen, ia tidak menyangka kota Arbil terlihat begitu tenang, dan tak sesuai dengan pemberitaan yang muncul mengenai situasi politik di kawasan itu. Jacksen menilai Arbil jauh dari kesan huru-hara.
Keamanan menjadi alasan FIFA, sehingga melarang Irak menggelar pertandingan kandang menghadapi Cina pada 11 Oktober mendatang di Arbil, berkaca dari laga tim itu melawan Yordania pada 2 September lalu di Stadion Francouse Al Hariri.
“Kami sangat terkejut ketika tiba di Arbil. Karena kota ini bagian dari Irak, kami awalnya menyangka tempat ini sangat mengerikan. Orang-orang di luar [Irak] melihat berita yang menganggap Irak secara keseluruhan sangat berbahaya, dan selalu ada perang di sini,” ujar Jacksen dilansir laman konfederasi sepakbola Asia (AFC).
“Kami sempat menyangka bakal menjadi satu-satunya orang asing yang mengunjungi Irak. Tapi ketika kami tiba, kami melihat banyak orang asing dan jurnalis. Saya merasa seang berada di sini. Warganya sangat ramah, dan cuaca juga bagus.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar