Co Adriaanse turut menimpali revolusi yang terjadi di klub yang pernah ditanganinya, Ajax Amsterdam.
Menurut pelatih kawakan yang musim ini menangani FC Twente itu, gerakan revolusi yang dicetuskan Johan Cruyff terlalu berlebihan karena memilih orang-orang yang "tahu sepakbola", yaitu para mantan pemain, untuk posisi-posisi penting dalam klub.
"Saya heran banyak sekali perbedaan pendapat di kubu internal Ajax," ujar Adriaanse kepadaNUsport.
"Menurut Cruyff, mereka harus memiliki orang yang tahu sepakbola, baik untuk posisi pelatih maupun direktur. Padahal di tempat-tempat lain, tidak harus seorang mantan pemain yang ditempatkan sebagai direktur."
"[Seperti yang terjadi pada pengunduran diri direktur akademi Jan Olde-Riekerink] Menurut Cruyff, dia tidak cukup bagus. Padahal bagi saya dia figur sempurna untuk jabatan tersebut. Sungguh disayangkan hal ini bisa menimpa orang sebagus Jan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar