Total Tayangan Halaman

Selasa, 04 Oktober 2011

Abdulrahman Gurning Gerah Disebut Matre & Tak Loyal

-Cicurug (VGH246)- Gencar diberitakan tak lagi menjadi kandidat pelatih PSMS, Abdulrahman Gurning buka suara. Mantan pelatih PSPS ini sejatinya menjadi satu-satunya bakal pelatih PSMS untuk musim depan. Namun, belakangan selain masalah kontrak yang tak jelas juntrungannya, ternyata ada faktor lain yang kemudian membuatnya enggan menginjakkan kaki ke Stadion Kebun Bunga dalam tahapan seleksi pemain PSMS. 
Abdulrahman Gurning - PSPS Pekanbaru (GOAL.com)


Hal itu adalah soal perekrutan pemain yang terkesan di luar kewenangan dan rekomendasinya sebagai pelatih. Sebab, banyak pemain yang tiba-tiba hadir dalam seleksi.

Gurning makin gerah saat begitu banyak label negatif yang disematkan pada dirinya, hanya karena ketidakhadirannya. Dia disebut materialistis dan tak loyal terhadap klub yang membesarkannya. “Saya ke Medan, karena sudah niat. Walau saat itu saya  masih akan dipertahankan oleh Pak Wali di PSPS. Saya ditelepon Pak Dityo (CEO Bintang Medan) untuk memperkuat klub, kemudian tidak jadi lantaran merger dengan PSMS. Kemudian, saya ditelepon Idris dan saya langsung mau, karena memang niat dekat dengan keluarga di Medan. Harga saya di PSPS jauh lebih tinggi dari deal harga di PSMS, jadi saya kecewa dibilang hanya memandang materi,” tuturnya kepada media, Selasa (4/10).

Dia menyebutkan, dalam kesepatakan awal dengan pengurus dalam hal ini diwakili Idris, pengurus hanya akan merekomendasikan empat sampai lima pemain, dan selebihnya pelatih kepala memiliki wewenang penuh menentukan pemain-pemain bakal pengisi skuad musim depan.  Namun, kemudian fakta berkata lain, banyak pemain yang berasal dari Divisi Utama yang dia sendiri tidak tahu rekomendasi dari siapa. 

“Pengurus hanya menyebut dua nama rekomendasi mereka, yaitu Saha dan Arifin dan saya berpikir selebihnya sebagai pelatih saya yang mencari, kemudian saya malah melihat daftar nama-nama pemain yang seleksi tanggal enam. Saya dibilang tidak professional ya saya tidak terima. Terus terang, ratusan juta saya korbankan demi PSMS. Dan, saya juga sudah mengabaikan klub Persija, Arema, dan Persikabo yang sudah menyatakan tertarik,” ungkapnya.

Padahal sebagai pelatih, dia sudah menyiapkan daftar pemain yang sudah dibidiknya dan tepat dengan target PSMS di Superliga. Gurning tak menampik, nama-nama itu sudah dirangkainya sejak lama, sejak tawaran ke Medan dari Pekanbaru datang bahkan dari Dityo Pramono (Bintang Medan).

 Dia membeberkan nama-nama pemain tersebut, Andi Yudha  (Persiraja), Dede Sulaiman (PSPS), Mahyadi Panggabean (Sriwijaya), Erwin Hasibuan, Fadli Hariri,  Irfan Raditya, Tomi Jaelani,  Joko Sidik, Dedi Gusmawan, Pierre Njanka, Dadic, Fajar Handika, Robby Gaspar, Legimin, Putut, Rahmat Hidayat, Tantan, M Ilham, Erick Wick, Abel Cielo, Rahmat Affandi, Suheri Daud dan Jajang Mulyana. “Dan yang ada diseleksi saat ini, hanya Njangka yang saya setuju plus Ferry Aman Saragih, saya memikirkan prestasi PSMS. Kita dapat hadiah di Superliga, jangan hanya numpang lewat. Jujur, saya tak berani pegang tim dengan materi seleksi yang ada saat ini," tegasnya.

Gurning tak mau lagi memperpanjang soal ini. Baginya dia mungkin tak berjodoh dengan PSMS. “Saya masih ingin melatih PSMS tapi mungkin musim depan. Saya ikhlaskan kondisi ini, hanya saja masih nyesak di dada saat diberi label tak loyal, materialistis. Saya masih komitmen dengan tujuan saya ke Medan, ingin dekat dengan keluarga, tak melatih pun musim ini saya tak masalah,” bebernya.

Sementara itu, sekum pengurus PSMS di Kebun Bunga, menampik adanya miskomunikasi dengan Gurning sehingga posisi pelatih kepala kembali nihil. "Dua kali pertemuan kami, saya anggap itu sudah jelas.  Tapi dia tidak datang saat seleksi pemain menunjukkan dia tidak komit di PSMS. Pemain seleksi yang tak masuk penilaiannya kan bisa didepaknya. Bagi saya kalau sudah tidak ya tidak, jadi posisi Gurning nol kembali. Kecuali kalau masyarakat terlalu menginginkan dia ya saya yang mengalah,” paparnya.

”Jangan bicara profesional di Indonesia, saya saja belum tahu manual liga, bagaimana mau langsung kontrak dia. Bukan dia saja yang saya pikirkan, coba lihat pemain-pemain yang seleksi ini, mereka rela cedera dan belum dikontrak juga mereka. Bagi saya, Gurning tidak menjadi alternatif lagi,” pungkasnya.  (gk-38)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar